Mereka menambah lagi, “Cuba kamu keluarkan
seekor unta dari batu besar itu,” kata mereka sambil
menunjuk ke arah sebuah batu besar sambil
tersenyum sinis. Mereka juga telah menerangkan
sifat-sifat unta yang dikehendaki.
Kaum Tsamud cukup yakin bahawa Nabi Saleh tidak
mampu memenuhi permintaan mereka itu.
Sebaliknya Nabi Saleh menjawab dengan tenang.
“Baiklah, sekiranya aku dapat memenuhi permintaan
kamu itu, adakah kamu akan beriman kepada Allah
dan menerima ajaranku? Adakah kamu akan
mengaku bahawa aku adalah utusan Allah?”
“Baiklah, kami akan beriman kepada Allah dan akan
menerima segala ajaran kamu,” jawab mereka.
Setelah satu persetujuan dimeterai, maka Nabi Saleh
telah menunaikan solat. Baginda memohon kepada
Allah agar mengkabulkan permintaannya seperti yang
dituntut oleh kaum Tsamud. Baginda juga berdoa
semoga kaum itu akan kembali ke jalan yang benar
selepas melihat bukti tersebut.
Allah Maha Berkuasa. Dengan sekelip mata sahaja
Allah telah mengkabulkan doa Nabi Saleh. Batu besar
tadi telah merekah dan terbelah. Lalu keluarlah
seekor unta betina yang besar. Unta itu mempunyai
semua sifat yang disebutkan oleh kaum Tsamud.
Maka, tercenganglah semua kaum Tsamud yang
melihat kejadian itu. Sebahagian daripada mereka
mula mengakui kenabian Nabi Saleh. Salah seorang
daripada mereka ialah seorang pemimpin kaum
Tsamud yang bernama Junda bin Amru. Akan tetapi,
sebahagian yang lain masih enggan beriman. Mereka
tetap degil dan sombong.
2.Anak Sapinya Nabi Ibrahim
kalo yang ini saya gak dapet kisahnya,
cuma pas saya cari dapet potongan surah adz-
dzariyat
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita
tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang
dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk ke
tempatnya lalu mengucapkan: “Salaama”. Ibrahim
menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang
yang tidak dikenal.” Maka dia pergi dengan diam-
diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya
daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada
mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda
makan.” (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu
Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka
berkata: “Janganlah kamu takut”, dan mereka
memberi kabar gembira kepadanya dengan
(kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz
Dzariyat: 24-30)
3.Kambing Gibasnya Nabi Ismail
…Nabi Ibrahim yang dikatakan memiliki kekuatan 40
kali manusia biasa, dengan pisau yang tajam, maka
menyembelih anaknya (Ismail) dan Allah melihat
kepatuhan Ibrahim, maka Allah mengirimkan malaikat
Jibril untuk menggantikan posisi Ismail dengan
kambing gibasy yang gemuk, dengan sekejab saja,
ternyata yang putus kepalanya adalah kepala kambing
gibasy itu dan Ismailpun diselamatkan oleh Malaikat
Jibril atas perintah Allah SWT. Allahu Akbar, Allahu
Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillaahi Hamd. Dari peristiwa
itu telah menjadi syari’at ummat Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wassalam untuk melaksanakan
ibadah qurban…
4.Sapinya Nabi Musa
..Tatkala Nabi Musa menyampaikan cara yg
diwahyukan oleh Allah itu kpd kaumnya ia
ditertawakan dan diejek krn akal mereka tidak dapat
menerima bhw hal yg sedemikian itu boleh terjadi.
Mereka lupa bhw Allah telah berkali-kali menunjukkan
kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg diberikan kpd
Musa yg kadang kala bahkan lebih hebat dan lebih
sukar utk diterima oleh akal manusia berbanding
mukjizat yg mereka hadapi dlm peristiwa
pembunuhan pewaris itu.
Berkata mereka kpd Musa secara mengejek: “Apakah
dgn cara yg engkau usulkan itu, engkau bermaksud
hendak menjadikan kami bahan ejekan dan
tertawaan org? Akan tetapi kalau memang cara yg
engkau usulkan itu adalah wahyu, maka cubalah
tanya kpd Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yg
harus kami sembelih? Dan apakah sifat-sifatnya serta
warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih
sapi yg harus kami sembelih?”
Musa menjawab: “Menurut petunjuk Allah, yg harus
disembelih itu ialah sapi betina berwarna kuning tua,
belum pernah dipakai utk membajak tanah atau
mengairi tanaman tidak cacat dan tidak pula ada
belangnya.”
Kemudian dikirimkanlah org ke pelosok desa dan
kampung-kampung mencari sapi yg dimaksudkan itu
yg akhirnya diketemukannya pd seorg anak yatim piatu
yg memiliki sapi itu sebagai satu-satunya harta
peninggalan ayahnya serta menjadi satu-satunya
sumber nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah
seorg fakir miskin yg soleh, ahli ibadah yg tekun yg
pada saat mendekati waktu wafatnya, berdoalah kpd
Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya
yg tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya
selain seekor sapi itu. Maka berkat doa ayah yg soleh
itu terjuallah sapi si anak yatim itu dgn harga yg
berlipat ganda krn memenuhi syarat dan sifat-sifat yg
diisyaratkan oleh Musa utk disembelih.
Setelah disembelih sapi yg dibeli dari anak yatim itu,
diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu
dipukulkannya pada tubuh mayat, yg seketika
bangunlah ia hidup kembali dgn izin Allah,
menceritakan kpd Nabi Musa dan para pengikutnya
bagaimana ia telah dibunuh oleh saudara-saudara
sepupunya sendiri.
Demikianlah mukjizat Allah yg kesekian kalinya
diperlihatkan kpd Bani Israil yg keras kepala dan keras
hati itu namun belum juga dapat menghilangkan sifat-
sifat congkak dan membangkang mereka atau
mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yg masih
melekat pada dada dan hati mereka…
5.Ikan Yang Memakan Nabi Yunus
…Kemudian Nabi Yunus AS menaiki kapal yang
dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika mereka
berada di tengah-tengah lautan maka kepal itu miring
dan hampir tenggelam, dimana mereka harus
mengambil salah satu keputusan antara mereka
tetap berada di kapal semuanya dengan resiko
mengalami kebinasaan; atau membuang sebagian
dari mereka agar kapal itu menjadi ringan dan
menyelamatkan sisanya. Akhirnya mereka memilih
jalan yang terakhir setelah menemui kesepakatan di
antara mereka. Kemudian mereka melakukan
pengundian dan sejumlah penumpang terkena undian
tersebut termasuk di dalamnya Nabi Yunus AS,
sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, “… kemudian ia
ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah
untuk undian.” (Ash-Shaffat: 141).
Yakni ia termasuk dari orang-orang yang kalah dalam
undian tersebut. Kemudian mereka pun
melemparkannya ke laut, serta seekor ikan besar
menelannya, akan tetapi tidak sampai mematahkan
tulangnya dan merobek dagingnya.
Ketika Nabi Yunus AS berada di dalam perut ikan,
maka dalam keadaan gelap (dalam perut ikan) ia
berseru, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-
Anbiya’: 87). Kemudian Allah SWT memerintahkan
kepada ikan itu supaya memuntahkan Nabi Yunus AS
di daerah yang tandus.
Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan tersebut
bagaikan anak burung yang baru keluar dari telur
(baru menetas) karena saking lemahnya. Kemudian
Allah Ta’ala mengasihinya dan menumbuhkan sebuah
pohon dari jenis pohon labu baginya, dimana pohon
itu meneduhinya, sehingga ia kuat kembali.
Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Yunus AS
supaya kembali ke kaumnya, agar ia mengajari dan
menyeru mereka, dan penduduk negeri itu memenuhi
seruannya sebanyak seratus ribu orang atau lebih,
dimana mereka beriman, sehingga Kami karuniakan
kepada mereka keni’matan hidup sehingga batas
waktu tertentu…
6.Khimarnya Nabi Uzair
..Uzair bangun dari kematian yang dijalaninya selama
seratus tahun. Matanya mulai memandang apa yang
ada di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan di
sekitarnya. Ia mengingat-ingat bahawa ia telah
tertidur. Ia kembali dari kebunnya ke desa lalu tertidur
di kuburan itu. Inilah peristiwa yang dialaminya.
Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia
masih tertidur di waktu Dzuhur. Uzair berkata dalam
dirinya: Aku tertidur cukup lama. Barangkali sejak
Dzuhur sampai Maghrib. Malaikat yang diutus oleh
Allah s.w.t membangunkannya dan bertanya: “Berapa
lama kamu tinggal di sini?”
Malaikat bertanya kepadanya: “Berapa jam engkau
tidur?” Uzair menjawab: “Saya tinggal di sini sehari
atau setengah hari.” Malaikat yang mulia itu berkata
kepadanya: “Sebenarnya kamu tinggal di sini selama
seratus tahun lamanya. ” Engkau tidur selama seratus
tahun. Allah s.w.t memat ikanmu lalu
menghidupkanmu agar engkau mengetahui jawapan
dari pertanyaanmu ketika engkau merasa heran dari
kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati.
Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa sehingga
tumbuhlah keimanan pada dirinya terhadap
kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta). Malaikat
berkata sambil menunjuk makanan Uzair: “Lihatlah
kepada makanan dan minumanmu yang belum
berubah.”
Uzair melihat buah tin itu lalu ia mendapatinya
seperti semula di mana warnanya tidak berubah dan
rasanya pun tidak berubah. Telah berlalu seratus
tahun tetapi bagaimana mungkin makanan itu tidak
berubah? Lalu Uzair melihat piring yang di situ ia
memeras buah anggur dan meletakkan di dalamnya
roti yang kering, dan ia mendapatinya seperti semula
di mana minuman anggur itu masih layak untuk
diminum dan roti pun masih tampak seperti semula,
di mana kerasnya dan keringnya roti itu dapat
dihilangkan ketika dicampur dengan perasan anggur.
Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa,
bagaimana mungkin seratus tahun terjadi sementara
perasan anggur itu tetap seperti semula dan tidak
berubah. Malaikat merasa bahawa seakan-akan Uzair
masih belum percaya atas apa yang dikatakannya.
kerana itu, malaikat menunjuk keldainya sambil
berkata: “Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang
telah menjadi tulang- belulang).”
Uzair pun melihat ke keldainya tetapi ia tidak
mendapati kecuali ia tanah dari tulang-tulang
keldainya. Malaikat berkata kepadanya: “Apakah
engkau ingin melihat bagaimana Allah s.w.t
membangkitkan orang-orang yang mati? Lihatlah ke
tanah yang di situ terletak keledaimu.” Kemudian
malaikat memanggil tulang-tulang keldai itu lalu
atom-atom tanah itu memenuhi panggilan malaikat
sehingga ia mulai berkumpul dan bergerak dari setiap
arah lalu terbentuklah tulang-tulang. Malaikat
memerintahkan otot-otot saraf daging untuk bersatu
sehingga daging melekat pada tulang-tulang keldai.
Sementara itu, Uzair memperhatikan semua proses
itu. Akhirnya, terbentuklah tulang dan tumbuh di
atasnya kulit dan rambut.
Alhasil, keldai itu kembali seperti semula setelah
menjalani kematian. Malaikat memerintahkan agar
roh keldai itu kembali kepadanya dan keldai pun
bangkit dan berdiri. Ia mulai mengangkat ekornya dan
bersuara. Uzair menyaksikan tanda-tanda kebesaran
Allah s.w.t tersebut terjadi di depannya. Ia melihat
bagaimana mukjizat Allah s.w.t yang berupa
kebangkitan orang-orang yang mati setelah mereka
menjadi tulang belulang dan tanah. Setelah melihat
mukjizat yang terjadi di depannya, Uzair berkata:
“Saya yakin bahawa Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. “
Uzair bangkit dan menunggangi keldainya menuju
desanya. Allah s.w.t berkehendak untuk menjadikan
Uzair sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada
masyarakat dan mukjizat yang hidup yang menjadi
saksi atas kebenaran kebangkitan dan hari kiamat.
Uzair memasuki desanya pada waktu Maghrib. Ia
tidak percaya melihat perubahan yang terjadi di
desanya di mana rumah-rumah dan jalan-jalan sudah
berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang
ditemuinya. Tak seorang pun di situ yang
mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak mengenali
mereka. Uzair meninggalkan desanya saat beliau
berusia empat puluh tahun dan kembali kepadanya
dan usianya masih empat puluh tahun. Tetapi
desanya sudah menjalani waktu seratus tahun
sehingga rumah-rumah telah hancur dan jalan-jalan
pun telah berubah dan wajah-wajah baru menghiasi
tempat itu.
7.Semutnya Nabi Sulaiman
.. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari
jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur
dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila
mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor
semut, “hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-
sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan
tenteranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa
karena mendengar perkataan semut itu. Katanya,
“Ya Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia untuk
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang
tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan
amal soleh yang Engkau redhai; dan masukkan aku
dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-
hambaMu yang soleh.”
(An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi
Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, “Wahai
semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari
Allah dalam waktu satu tahun?”
“Sebesar biji gandum,” jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji
gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol.
Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol
untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si
semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu.
“Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan
tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada
Allah,” jawab si semut. “Dengan tawakal kepada-Nya
aku yakin bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika
aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah
engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya
sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau
engkau akan lupa kepadaku. Karena itu, aku harus
tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun
berikutnya.”…
8.Burung Hud-Hud Nabi Sulaiman
Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman mengumpulkan
dan memeriksa seluruh pengikut-pengikutnya baik
dari kalangan manusia, jin dan binatang, termasuk
burung-burung. Berdasarkan pemeriksaannya, Nabi
tidak melihat burung hud-hud. Karena ketidakhadiran
burung hud-hud tersebut, beliau berjanji akan
mengazabnya dengan azab yang keras, atau bahkan
menyembelihnya. Ternyata, tidak lama kemudian,
burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman.
Burung hud-hud menjelaskan perihal
keterlambatannya karena mencari berita tentang
adanya seorang wanita yang menjadi pemimpin suatu
negara dan dianugerahi segala sesuatu serta
mempunyai singgasana yang besar. Atas berita yang
dibawa oleh burung hud-hud tersebut, akhirnya Nabi
Sulaiman mengunjungi kerajaan Saba yang dipimpin
oleh ratu Balqis yang akhirnya masuk Islam dengan
dakwah Nabi Sulaiman. Kisah tersebut diabadikan
dalam Qur’an Surat An-Naml ayat 22-23.
Kisah tersebut menggambarkan burung hud-hud
(sebagai anak buah) yang mempunyai kecerdasan
dan kecemerlangan berpikir sehingga
pengembaraannya dalam mencari makanan (nafkah)
tidak semata untuk tujuan duniawi melainkan untuk
penyebaran agama. Burung hud-hud, di antara
waktunya, memanfaatkan kesempatan mencari berita
dan kabar suatu kaum karena ia berkeinginan untuk
menyampaikan risalah Islam kepada mereka. Melalui
presentasi burung hud-hud yang gemilang serta
keberanian dalam mengemukakan uzur
(keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat mengajak
kaum Saba untuk mentauhidkan Allah.
9.Untanya Nabi Muhammad Saw
Ketika itu kami bersama Nabi besar Muhammad Saw
tengah berada dalam sebuah peperangan. Tiba-tiba
datang seekor unta mendekati beliau, lalu untu
tersebut berbicara, “Ya Rasulullah, sesungguhnya si
fulan (pemilik unta tersebut) telah memanfaatkan
tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku telah tua
seperti sekarang ini. Kini ia malah hendak
menyembelihku. Aku berlindung kepadamu dari
keinginan si fulan yang hendak menyembelihku.”
Mendengar pengaduan sang unta, Rasulullah Saw
memanggil sang pemilik unta dan hendak membeli
unta tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah
memberikan unta tersebut kepada beliau.. Unta itu
pun dibebaskan oleh Nabi kami Muhammad Saw.
Juga ketika kami tengah bersama Muhammad Saw,
tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman sambil
menuntun untanya. Arab baduy tersebut meminta
perlindungan karena tangannya hendak dipotong,
akibat kesaksian palsu beberapa orang yang berkata
bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan Nabi
kami Muhammad Saw, “Wahai Rasulullah,
sesungguhnya orang ini tidak bersalah. Para saksi
inilah yang telah memberikan pengakuan palsu
karena mereka telah dipaksa. Sebenarnya pencuriku
adalah seorang Yahudi.”
10.Anjingya Ashabul Kahfi
Anjing tersebut berwarna kuning, di surga bentuknya
berubah menjadi kambing gibas, ia bernama Qithmir,
ada yang mengatakan bernama Tawarum dan ada
yang mengatakan bernama Huban.
sumber: http://7wolu.blogspot.com/2010/12/10-
binatang-yang-akan-masuk-surga.html
Oleh Kamis, April 04, 2013 |
0
komentar
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar